3.28.2012

Bangga atau...

Cloud Achievement yang kita capai, harta yang kita miliki, kesuksesan yang kita raih sangat mudah membuat kita menjadi sombong, ya? Terkadang sebersit rasa ‘bangga’ itu rasanya ingin kita bagikan kepada khalayak ramai.

Saya rasa bangga itu wajar. Kalo nggak, hidup ini nggak ada motivasinya dong ya, kakak? Tapi, hati-hati karena kita mudah sekali jatuh ke dalam dosa yang disebut kesombongan.

Banyak blogpost yang menginspirasi saya menulis tentang hal ini (ps: mungkin karena si boss hari ini nggak masuk juga kali, ya?) – misalnya si adik kita yang menguraikannya dengan baik di blognya. Topiknya kayaknya seru nih untuk dibahas.

Kalau kita pikir-pikir lagi, semua kembali kepada motif nggak sih? Rasa ‘nggak mau kalah’, takut direndahkan, takut dibilang 'kafir', biar menjadi limelight, just to name a few.

Contoh ya, terjadi perbedaan besar antara ‘sombong’ dan ‘berprinsip’. Mungkin saya pakai contoh, Agnes Monica ama Cinta Laura deh. Mari ditelaah who's which.

Kembali ke topik, tidak jarang saya jatuh juga dalam dosa kesombongan. Yang sering ‘menggampar’ saya adalah, “Eh ini siapa yang kasih ya segala yang telah kamu terima?” Kalau Tuhan mau ambil semuanya dalam waktu singkat, siapa yang bisa menghalangi juga?

Yang paling bahaya adalah kalau kita ‘sok rendah hati’ (alias sebenernya mau sombong, cuma di sok-sok nggak disombongin – maap ribet) – dan tidak sadar! Kebetulan saya baru lihat ayat ini, “Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” – Markus 7:23 – tuh kan tanpa disadari sebenernya diri kita dari dalemnya itulah yang udah memulai sikap kita ini.

Naaah satu lagi, sebelum kita juga ngomongin orang, “Ih, sombong ya dia?” – mendingan kita ‘ngaca’ dulu dan merefleksikan diri. Kerendahan hati berawal dari ketulusan hati untuk menjalani hidup tanpa menomorsatukan image dan persepsi orang.

Sama satu lagi nih (ini yang seru) – nanggepin orang sombong yang paling jitu menurut adik saya (hai! Maap lu gw ajak) adalah dengan di diemin aja tu orang – jangan adu tinggi karena ntar jadinya kayak percakapan 2 orang berikut – yang saya kutip dari sebuah retret yang saya pernah ikut.

A: “My dad has the strongest arms in the world!”
B: “Oh really? My dad is the World Bench-press Champion, and he could lift our car with one arm!”
C: “Stop it, guys! MY DAD created the universe.”

Di atas langit masih ada langit. Dan ultimately, Tuhan lah yang menciptakan dan memberikan semua ini untuk kita dan jangan lupa, “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” – Lukas 14:11.

Marilah mengembalikan semuanya ke Tuhan, karena semuanya emang milik Dia!

3.26.2012

Conversation with a friend.

Tiba-tiba terlintas di benak saya perkataan pembimbing ICYO dua tahun yang lalu, Om Irianto Tedja, yang bunyinya kira-kira begini, “Kita bisa melihat Tuhan melalui wajah sesama kita.” Saya rasa Om Ir benar! Lately saya bertemu dengan banyak teman-teman ‘baru’ yang di dalam setiap percakapan saya dengan mereka, saya merasakan bahwa Tuhan ingin menyampaikan sesuatu. Tuhan ingin berpesan melalui orang-orang yang luar biasa ini.

Di suatu kesempatan, seorang teman datang untuk mengunjungi saya. Saat itu ia mengajak saya untuk mendatangi sebuah acara dengan antusias. Dengan terpaksa, saya harus menolak – tidak tega meninggalkan mama yang sedang sakit. Lagipula, saya merasa kurang tertarik untuk datang. Tapi beberapa bulan kemudian, saya merasa bahwa percakapan dengan teman saya yang ‘pertama’ tersebut adalah awal dari turning point kehidupan saya yang sekarang. Saya sering tersenyum sendiri membayangkan betapa kompleks dan luar biasa jalan yang Tuhan ciptakan untuk menyampaikan pesan ‘luar biasa’ tersebut. You know who you are!
 
Di sebuah kesempatan lain, saya bertemu lewat email (dan tentu saja, Facebook!) dengan teman saya yang ‘kedua’. Kami pun terlibat dalam satu team di beberapa project. Antusiasme teman saya yang satu ini untuk melayani kaum muda nampaknya sulit jika ada yang mengalahkan. Nampaknya Tuhan ingin menunjukkan, bahwa hubungan antar manusia, misalnya persahabatan, yang terdalam adalah lewat hati kita masing-masing. Walaupun jarang bertemu secara langsung, saya sering men-sharing-kan pengalaman iman dengan teman saya ini. Yang lebih luar biasa lagi, kami sama-sama merasa ‘diubahkan’ kehidupan rohaninya lewat project-project yang kami lakukan bersama. I’m truly amazed with God’s sense of humour!
 
Teman saya yang ‘ketiga’, tidak kalah unik. Di suatu kesempatan ketika saya mengunjungi beliau, ia menceritakan highlights dalam tugas pelayanannya di pekan yang baru saja berlalu. “Bayangkan, 3 pemakaman dalam 1 minggu, flight dan perjalanan ke luar kota, kunjungan rumah sakit, pelayanan musik dan sebagainya,” ujarnya sambil tersenyum (saya kagum karena ia masih bisa tersenyum! What a ministry!). Tetapi ia berkata bahwa inilah hidup yang inconvenient, dimana kita bisa belajar menemukan kehadiran Tuhan di setiap ketidaknyamanan yang kita hadapi. Oh, saya lupa menyebutkan bahwa on top of that ia masih menyempatkan waktu untuk menjemput saya, menyiapkan akomodasi, dan mengantar saya ke tempat tujuan selanjutnya.

Banyak hal yang Tuhan telah tunjukkan melalui tiga dari banyak teman-teman saya yang luar biasa. Tetapi terkadang kita lupa dengan teman yang selalu setia 24/7, 365 days a year, Yesus sendiri. Marilah kita memulai percakapan dengan dia, setiap hari, setiap saat.

Ia juga rindu ingin berbicara dengan kita. Lewat doalah percakapan ini bisa berlangsung. Doa tidak hanya satu arah, doa adalah sebuah dialog. Mungkin janganlah berharap ada suara Yesus membahana ketika kita berdoa (bukankah ini menjadi menakutkan?!). Saya percaya Ia ‘berbicara’ dengan kita dengan cara-Nya sendiri yang unik.

(Ditulis untuk majalah The Pulse edisi Maret 2012)

2.03.2012

January: In Pictures.

January was fantastic! It's a month of tennis, good food, and some creative design work happening for thatsworship.com and WAICC magazine. I am grateful!

Mardy Caroline Feast Guitar Shine ThatsWorship.com

1.12.2012

Unlocking our potential.

phone1

I sort of borrowed the title of this post from one an employee program at work, that aims to... unlock your potential! I'm not going to rattle on work stuff, but this occurred at work two days ago.

Some people know that I'm fairly disorganised, so 80% of the time my phone's usually dead by mid afternoon. That's why I started to bring my phone charger to work...

...and probably that's why I got an in-car iPhone charger for my birthday present! It's now one of my most used gadgets!

phone2

So, two days ago the usual stuff happened, I forgot my charger since I've moved it around the house. It is usually somewhere in my bag, though. I was starting to look for one to borrow around the office, but had no luck.

Clearly, I've learned nothing from this, and the next day the same thing happened.

Earlier this morning before I went to work, I was looking for something in my work bag and guess what I found, the long-lost iPhone charger. I was completely dumbfounded.

It's been there in my bag all week but I just didn't appear to find it. If my mom or dad was around, they would normally tell me off for not searching for stuff properly (but I swear sometimes the 'thing' it's just not there... It suddenly showed of from... somewhere!)

If I can relate this to our daily lives, sometimes we don't realise that God has given a unique 'potential' to everyone. But, we are being 'too busy' so we don't have time to discover it and then start comparing ourselves to others.

Everyone's different, and everyone's able to do something big! Sometimes we perhaps need to pause for a moment and pray this simple prayer:

"God, I thank you for all the talent that you've given. Help me to discover my potential and use it fully to the glorify Your name. God, please unlock my potential."

1.09.2012

Design work: Stronger 2012

stronger4
stronger2
stronger1
stronger3

I was blessed and privileged to help designing some artwork for 2012 season of Stronger, a youth reach-out project of the Diocese of Sandhurst, Victoria. I get the chance to design the poster and some web banners.

Fr Robert Galea is the man behind this amazing initiative. Oh, and he came up with the concept of the design and I just continued to work upon the basis.

Let's pray so God continues to pour the blessings upon the great work that He began in Stronger!

Again, and again, and again.

I have a blog!

My previous attempts to own a blog have been numerous, they were to no avail. This time I'd love to see this one mature in the next few months, or so (at the very least... My previous blog only last for two weeks!). Fingers crossed.
I guess beginning of a new year will somehow impel me to write on a daily basis (let's make this realistic, weekly basis!)